Cara Hitung Liter

Cara Hitung Liter

Jadwalkan Penagihan Piutang secara Teratur

Demi menghindari risiko penagihan piutang dengan waktu yang terbatas atau sudah jatuh waktu tempo, maka ada baiknya bagi Anda untuk bisa menentukan jadwal penagihan piutang secara teratur.

Tujuannya adalah agar utang tersebut bisa terlunasi setelah beberapa kali menagih dalam periode tersebut.

Tips dalam Mengelola Rasio Perputaran Piutang

Agar bisa mengelola rasio perputaran piutang piutang dengan baik, maka kami akan memberikan tips yang sangat berguna untuk Anda, yaitu:

Informasikan Tanggal Jatuh Tempo Melalui Surat Resmi

Surat informasi yang bersifat resmi bisa mengingatkan pelanggan terkait tanggal jatuh tempo utangnya. Sehingga, pelanggan pun bisa segera menyiapkan uang agar bisa melunasi utangnya.

Baca juga: Direct Costing: Pengertian, Jenis, dan Bedanya dengan Indirect Costing

Demikianlah penjelasan dari kami tentang rasio perputaran piutang. Jadi, rasio perputaran piutang adalah rasio yang digunakan agar bisa menilai kurun waktu penagihan piutang selama satu periode atau bahkan berapa kali uang yang tertanam dalam bentuk piutang.

Nah, seluruh jumlah piutang ini nantinya harus Anda catat di dalam laporan keuangan perusahaan agar nantinya bisa dijadikan referensi dalam mengambil kebijakan yang tepat untuk perusahaan.

Namun bila Anda masih mencatatnya secara manual, maka akan ada banyak sekali risiko yang bisa muncul. Untuk itu, cobalah untuk menggunakan aplikasi bisnis dan akuntansi dari Accurate Online.

Kenapa? karena dengan menggunakan Accurate Online, Anda bisa mendapatkan lebih dari 200 jenis laporan keuangan secara otomatis, cepat dan akurat. Anda pun bisa mengaksesnya secara mudah di mana saja dan kapan saja Anda butuhkan.

Selain itu, di dalamnya juga sudah dilengkapi dengan banyak sekali fitur bisnis yang akan membantu Anda dalam meningkatkan efisiensi bisnis, seperti fitur persediaan, penjualan, pembelian, manufaktur, perpajakan, dan masih banyak lagi.

Seluruh kelebihan dan fitur menarik dari Accurate Online ini bisa Anda coba terlebih dulu selama 30 hari gratis dengan klik banner di bawah ini.

90%90% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai bermanfaat

10%10% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak bermanfaat

Pada bagian ini, contoh perhitungan rasio account payable turnover digambarkan dalam dua cara yaitu perhitungan pembayaran secara tahunan dengan nominal yang konstan maupun pembayaran dengan nominal yang sedikit berbeda pada awal dan akhir tahun, serta perhitungan pembayaran dalam hari, antara lain:

1. Pembayaran dengan nominal yang konstan selama setahun:

Pada 2021, perusahaan ADC melakukan pembelian bahan baku dan persediaan lainnya kepada supplier. Pembelian ini menghabiskan total dana sebesar Rp 650 juta. Pembayaran hutang yang dilakukan sebesar Rp 40 juta dalam satu tahun sehingga perhitungannya:

Rasio perputarang hutang dagang = Total pembelian / Rata-rata hutang usaha

Perhitungan account payable turnover rumus di atas menunjukkan bahwa perusahaan telah membayar sebanyak 16,25 kali selama satu tahun.

2. Pembayaran dengan nominal yang berbeda selama setahun:

Pada 2021, perusahaan ADC melakukan pembelian bahan baku dan persediaan lainnya kepada supplier. Pembelian ini menghabiskan total dana sebesar Rp 650 juta. Pembayaran hutang pada awal tahun sebesar Rp 35 juta, sedangkan akhir tahun sebesar Rp 50 juta dalam satu tahun sehingga perhitungannya:

Rata-rata hutang dagang dalam satu tahun = (Rp 50 juta + Rp 35 juta) / 2

Rasio perputarang hutang dagang = Total pembelian / Rata-rata hutang usaha

Perusahaan ADC melunasi hutangnya dalam periode tersebut sebesar 15,29 kali.

3. Perhitungan pembayaran dalam hari:

Mengacu pada perhitungan di atas, ketika ingin mengetahui pembayaran dalam hari, maka perhitungannya tinggal membagikan 365 hari dengan rasio perputaran hutang (payable turnover ratio):

Perhitungan rasio perputaran hutang dagang dalam hari = 365 / rasio perputaran hutang (payable turnover ratio)

Penggunaan account payable turnover rumus dalam perhitungan tersebut menunjukkan bahwa selama periode tahun tersebut, perusahaan memerlukan waktu sekitar 23,87 hari untuk membayar suppliernya. Apabila dibulatkan, maka pembayaran kepada supplier menjadi 24 hari.

Rumus Rasio Perputaran Piutang dan Cara Menghitungnya

Untuk menghitung rasio perputaran piutang, rumusnya adalah dengan membagi penjualan kredit dengan rata-rata piutang yang terjadi pada periode tersebut, berikut ini adalah rumusnya:

Rasio Perputaran Piutang = Penjualan Kredit Bersih : Piutang Rata-rata

Sedangkan untuk bisa mendapatkan nilai piutang rata-rata, Anda bisa menggunakan rumus berikut:

Piutang rata-rata = (piutang awal + piutang akhir) : 2

Selain menggunakan rumus dan menghitung secara manual, proses penghitungan rasio hutang dapat Anda lakukan dengan Aplikasi Akuntansi, dengan berbagai fitur didalamnya pemantauan, penghitungan, hingga pembayaran hutang dapat Anda lakukan dengan mudah!

Baca juga: Cara Mudah Menghitung Seluruh Rasio Keuangan di Aplikasi Akuntansi

Rasio Perputaran Piutang: Pengertian dan Cara Mengetahuinya

Rasio perputaran piutang atau yang umumnya dikenal dengan turnover receivable saat ini tengah menjadi tren di kalangan para pebisnis. Pasalnya, rasio ini bisa mengetahui informasi tentang tingkat kecepatan perputaran invoice menjadi kas.

Namun sebelum mendalami tentang rasio perputaran piutang yang menjadi salah satu bagian di dalam jenis rasio aktivitas, Anda juga harus mengetahui apa saja yang menjadi rasio keuangan ini.

Perlu Anda ketahui bahwa jenis rasio keuangan juga terdiri dari beberapa unsur elemen, yakni rasio aktivitas, rasio likuiditas, rasio investasi, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas.

Saat hasil analisa accounts receivable turnover ini besar, maka sebagai pebisnis Anda tidak perlu khawatir. Karena, semakin besar nilai rasionya, maka peluang Anda agar bisa mendapatkan uang pun semakin cepat dan tinggi.

Nah, pembahasan kita kali ini akan menjelaskan tentang accounts receivable turnover yang penting untuk melihat kemampuan manajemen perusahaan dalam mengelola piutang perusahaan.

Disarankan perusahaan juga mempunyai jumlah piutang dengan pelanggan dalam nominal yang lebih kecil daripada jumlah yang lebih besar agar perusahaan bisa terhindar dari risiko piutang yang tidak tertagih.

Kapan Perputaran Piutang Dikatakan Baik?

Dengan menilai accounts receivable turnover, maka Anda bisa mengetahui pengukuran atas kemampuan dan juga efisiensi perusahaan tentang baik atau tidaknya perusahaan dalam menagih piutangnya.

Semakin tinggi rasio tersebut, maka akan semakin menguntungkan juga, serta bisa memberikan hasil yang lebih baik untuk perusahaan.

Contohnya, perusahaan mempunyai hasil rasio piutang senilai, dua. Itu artinya, perusahaan tersebut bisa mengumpulkan piutang rata-ratanya secara dua kali dalam tahun tertentu.

Jadi, perusahaan tersebut bisa menerima kas dari pelanggan dan tagihannya setiap enam bulan dan bisa menghasilkan efisiensi perusahaan dengan jumlah yang tinggi, yang bisa dilihat dari perolehan keuntungan perusahaan atas adanya sudut pandang arus kas.

Langkah selanjutnya yang harus dilakukan oleh perusahaan adalah mengumpulkan uang tunai secara tepat waktu, agar nantinya uang ini bisa menutupi kewajiban pembayaran ataupun tagihan perusahaan yang lainnya.

Berapa standar rasio perputaran piutang yang ideal?

Dengan cara menilai perhitungan rasio piutang, maka Anda akan terbantu dalam mendapatkan keuntungan perusahaan. hal penting lainnya adalah saat Anda sibuk dan berada pada tahap pengembangan usaha

Dengan menilai perhitungan rasio piutang dapat membantu Anda dalam meraih keuntungan perusahaan yang dihasilkan.

Baca juga: Pengertian Variable Costing dan Cara Mudah Menghitungnya

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rasio Perputaran Piutang

Beberapa faktor yang mempengaruhi rasio perputaran piutang meliputi:

Baca juga: Current Ratio (Rasio Lancar): Pengertian, Rumus, Contoh dan Batasannya

Tujuan Perhitungan Rasio Perputaran Piutang

Berikut ini adalah beberapa tujuan dari rasio perputaran piutang:

Baca juga : Pengertian Rasio Likuiditas, Contoh, dan Macam-macam Rasionya

Fungsi dan Manfaat dari Rasio Perputaran Piutang

Rasio perputaran piutang adalah ukuran efisiensi dalam pengelolaan piutang oleh perusahaan. Fungsi dan manfaat dari menghitung rasio perputaran piutang meliputi:

1. Mengukur Efisiensi Pengelolaan Piutang

Rasio ini membantu perusahaan dalam mengevaluasi seberapa efisien mereka dalam mengelola piutang.

Semakin tinggi rasio perputaran piutang, semakin cepat piutang berhasil dikonversi menjadi kas, menunjukkan bahwa perusahaan lebih efisien dalam menagih pembayaran dari pelanggan.

2. Mengidentifikasi Potensi Masalah dalam Pengelolaan Piutang

Dengan menghitung rasio perputaran piutang secara berkala, perusahaan dapat mengidentifikasi apakah ada masalah dalam pengelolaan piutang.

Misalnya, jika rasio perputaran piutang menurun dari waktu ke waktu, hal itu dapat menjadi indikasi bahwa proses penagihan piutang tidak efisien atau ada masalah kredit dengan pelanggan tertentu.

3. Membantu Perencanaan Kas

Dengan mengetahui seberapa cepat piutang berhasil dikonversi menjadi kas, perusahaan dapat melakukan perencanaan kas yang lebih baik.

Rasio perputaran piutang yang tinggi memungkinkan perusahaan untuk memperkirakan aliran kas masuk dengan lebih akurat, yang penting untuk mengelola likuiditas dan memenuhi kewajiban keuangan.

4. Meningkatkan Kesehatan Keuangan

Dengan meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan piutang, perusahaan dapat meningkatkan kesehatan keuangan secara keseluruhan.

Rasio perputaran piutang yang tinggi juga dapat meningkatkan profitabilitas, mengurangi risiko kredit, dan meningkatkan kepercayaan investor dan kreditur.

Dengan demikian, menghitung rasio perputaran piutang bukan hanya membantu perusahaan dalam mengelola asetnya dengan lebih efisien, tetapi juga memiliki dampak positif pada kesehatan keuangan secara keseluruhan.

Baca juga: Pengertian Rasio Solvabilitas dan 5 Cara Mudah Menghitungnya