Cacing Raksasa Terbesar Di Dunia Cacing Terbesar Di Dunia

Cacing Raksasa Terbesar Di Dunia Cacing Terbesar Di Dunia

© 2024 Harian Metro, New Straits Times Press (M) Bhd (Co. No. 196101000449 / 4485 H). A part of Media Prima Group.

Cacing Terbesar Didunia Ada di Australia. Giant Gippsland yaitu cacing tanah paling besar didunia dgn panjang capai 2 mtr.. Cacing raksasa ini bisa ditemukan di Gippsland di tanggara Australia. Sama saperti cacing biasanya, Giant Gippsland jalan dgn merayap serta memiliki struktur yang lembut. Mereka cukup susah untuk ditemukan, lantaran menggunakan beberapa besar hidup mereka jauh dibawah tanah.

Cacing Raksasa Ditemukan di Gippsland di Tenggara Australia

Cacing Raksasa Ditemukan di Gippsland di Tenggara Australia

Kandungan air yang lebih tinggi dalam tanah menolong mereka bernafas tambah baik. Liang mereka dapat sedalam 3 hingga 5 mtr. dibawah permukaan. Terkadang, hujan deras memaksa mereka untuk nampak ke permukaan. Walau terlihat menakutkan untuk sebagian orang, makhluk ini cukup rapuh, penanganan yang asal-asalan bisa menghancurkan serta membunuh mereka. Cuma type tanah lembab spesifik yang pas untuk keberlangsungan hidup mereka. Bila Anda kebetulan jalan diatas liang diisi air mereka, mereka bakal merespon getaran langkah kaki Anda dgn bergerak serta bikin suara-suara yang cukup gampang untuk di dengar. Walau Gippsland Giants cukup langka, Anda bakal dgn mudah tahu saat mereka ada di sekitar.

berikut adalah video yang menjelaskan tentang cacing giant ini

Cacing tanah lebih banyak hidup di dalam tanah, sekalipun tanah itu sudah tercemar. Cacing tanah Gippsland raksasa pertama kali ditemukan pada 1800-an. Waktu itu para pekerja yang membangun jalur kereta api secara tidak sengaja menemukan satu spesimen langka ini.

Sejak itu penemuan spesimen cacing tanah raksasa itu terus terjadi, dengan ukuran yang konsisten yakni lebih dari satu meter. Meski ada juga yang menemukan spesimen cacing tanah Gippsland raksasa berukuran hingga dua meter.

Penemuan cacing tanah terbaru ini juga ditemukan secara tak sengaja. Bahkan pria yang menemukannya itu awalnya mengira adalah kabel. Ia menemukannya di galian tanah sedalam 1,5 meter.

Hingga kini cara hidup cacing tanah masih menjadi misteri. Profesor di University of Melbourne sempat menjelaskan banyak peneliti yang masih belum mengetahui bagaimana siklus perkembangbiakan cacing tanah secara pasti. Ada yang menyebut cacing menghasilkan satu telur dalam setahun dan bisa hidup selama 10 tahun.

Seorang nelayan di Taiwan menemukan seekor cacing hijau raksasa dengan tali merah muda yang terjuntai keluar dari kepalanya. Hasil rekaman temuannya ini membuat heboh dunia maya.

Setelah diteliti oleh ahli invertebrata dari Smithsonian’s Natural Histroy Museum, cacing itu berhasil diidentifikasi sebagai Lineus fuscoviridis, salah satu spesies cacing pita yang berhabitat di perairan tropis.

Cacing dalam kelompok Lineus ini dikenal dengan ukurannya yang besar hingga bisa mencapai dua meter. Mereka tinggal di laut dalam, sehingga dijuluki sebagai the devil worm.

Dalam video yang menampilkan rupa cacing Lineus di atas, terlihat organ tubuh berwarna merah muda yang menjuntai keluar dari tubuh si cacing. Organ mirip lidah itu berfungsi untuk menangkap mangsa. Tak jarang cacing itu meracuni mangsanya terlebih dulu untuk memudahkannya menyantapnya.

Antara Gajah, Hutan, dan Kehidupan yang Perlu Diselamatkan

Apa yang dimaksud dengan salamander raksasa China?

Salamander raksasa sebelumnya pernah ditemukan di sejumlah tempat di China bagian tengah, timur dan selatan.

Penangkapan berlebihan meningkat dalam beberapa dekade terakhir, untuk memasok pasar makanan hewan yang dianggap eksotis di China.

Industri peternakan skala besar yang telah dikembangkan, dipandang dapat mengancam populasi di alam karena perburuan dan penyebaran penyakit menular.

Para peneliti menggunakan spesimen museum untuk mengkaji sejarah genetika salamander raksasa China, kelompok yang sangat kuno sehingga binatang ini dipandang sebagai "fosil hidup".

Pemikiran bahwa salamander raksasa China Selatan sebagai spesies tersendiri pertama kali diusulkan pada tahun 1920-an, tetapi kemudian tidak ditindaklanjuti karena binatang tidak biasa ini dipelihara di Kebun Binatangan London.

Tim kemudian menggunakan binatang sama, yang sekarang diawetkan sebagai sebuah spesimen di Natural History Museum, untuk mengetahui sifat-sifat khas spesies baru.

Penelitian ini diterbitkan di jurnal Ecology and Evolution .

Cacing Raksasa sepanjang 1.8 meter ditemukan di di Desa Blang Pante, Kecamatan Paya Bakong Aceh Utara, Selasa (24/4/2012). (PROHABA/IBRAHIM ACHMAD)

Amfibi terbesar dunia, salamander raksasa di China Selatan sepanjang hampir dua meter 'ditemukan'

Sumber gambar, BEN TAPLEY/ZSL

Amfibi yang disebutkan sebagai salamander terbesar dengan ukuran sekitar dua meter ditemukan, spesies yang terancam punah karena banyak ditangkap untuk disantap, demikian hasil penelitian DNA dari spesimen museum.

Salamander raksasa atau sejenis kadal di China Selatan sepanjang hampir dua meter ini terancam punah dan para ilmuwan menyebutkan perlu dilakukan upaya konservasi.

Penangkapan binatang untuk disantap sebagai sajian hewan eksotis membuat sejumlah spesies berkurang jumlahnya di China.

Sebelumnya salamander ini dianggap sebagai satu spesies, tetapi analisa spesimen mati dan masih hidup menunjukkan terdapat tiga spesies di sejumlah daerah di China.

Salamander China Selatan adalah yang terbesar dari ketiganya. Para peneliti memperkirakan hewan ini adalah amfibi terbesar yang masih hidup saat ini.

Profesor Samuel Turvey dari Zoological Society of London (ZSL) mengatakan penurunan jumlah di alam sebagai sebuah "bencana".

Sumber gambar, HARRY TAYLOR / NHM IMAGE RESOURCES

"Kami berharap pemahaman terbaru tentang keragaman spesies ini dapat mendukung keberhasilan konservasi, tetapi langkah darurat diperlukan untuk melindungi populasi salamander raksasa yang kemungkinan masih ada," katanya.

Peneliti lainnya, Melissa Marr, dari Natural History Museum London mengatakan sejumlah langkah harus ada untuk mempertahankan susunan gen dari masing-masing spesies yang berbeda.

"Berbagai spesies ini ditemukan dan perlu segera dilakukan tindakan untuk menyelamatkan salamander raksasa China di alam," katanya.